Thursday, December 9, 2010

Sang Melatiku
( Sajak ini kudedikasikan kepada
sang kekasih yang bernama Anantasia )

Syahdunya lagu rindu
yang sering kau dendangkan,
Aku menjadi seorang perindu
yang tenggelam dalam malu,
Aku seolah penyair yang kealpaan
melukis keindahan malam,
yang menghampakan.

Suaramu
yang gemersik,
merisik kalbuku,
aku menjadi nanar,
kerna kedambaan cintamu,

Matamu yang sayu,
mengetuk pintu hatiku,
Aku menjadi kaku kerna,
terus malu dan melayu.

Keheningan malam terus kelam,
Sang Balam terus membelam,
Sang Melatiku terus bungkam,
membiarkan aku terus tenggelam,
dalam kehangat malam yang suram.