Tuesday, June 25, 2013

Bunga

Bila kita berbicara Tentang duka Kita bisa terlupa meratapi Dan melakari semula kesedihan Bila kita berbicara Tentang rindu Kita pasti terleka Mengingati kesyahduhan Dan rasa kerinduan Yang membelai Hati yang longlai. Bila kita berbicara Tentang kepasrahan Kita terus melakar senyuman atau menganyam rasa kesyahduan Sambil memunggut gumpalan ombak Yang menghempas, berputar dan terdampar Apakah kita masih sedar Angin masih bertiup Melakar kenangan lalu Umpama awan yang meredup Terselit cahaya mega merah Lalu kita simpulkan Dalam lipatan hati Dan kita biarkan terus menyinar Menyongsong kegelapan Ataupun kita mungkin Bangun gagah menlawan badai Yang menghempas Batu dan pasir putih Akhirnya Kita kan masih bisa bangun Menatap wajah-Mu Ilahi

Saturday, June 15, 2013

Selamat Malam

Suaranya gemersik Menyapu awan putih Umpama siulan sang burung Berbisik dengan malam yang kelam Aku gagahi diriku Melangkahi jurang yang curam Mungkin, kerna sirna mengelam Aku terus menadah tangan, bungkam Berteleku dihadapan Mu memohon ilham Tuhan Apakah aku teruja Mendengar bisikanmu, Menangisi sang malam Sedangkan Aku tetap berdiri Memugarkan diri dengan bisikan-NYA Saudaraku Titian itu semakin sempit Jauh dan kita terus tersepit Umpama sang balam Yang membelah awam malam Yang semakin kelam. Saudaraku Kita bisa menjadi sirna, Bakal menyuluh titian yang kelam, Mewarnai sukma penuh makna Umpama Pakma, ke puncak peterena. Ayuh, Kita gagahi diri Melawan dan menyangah duri Yang bisa membasahi diri Dan akhirnya Kita kan musnah terdampar Lemas di lautan sepi. Hotel Sri Malaysia Mersing 15 JUN 2013