Blog ini saya persembahkan untuk kita sama-sama menukilkan segengam rasa, seuntai madah, sebait mimpi dijelmakan dalam erti penulisan yang bermadah dan berseloka dengan penuh ketersiratan.
Tuesday, October 30, 2012
Sajak Untuk Seorang Zabedah
Tiba-tiba di hujung padang,
Serasa tersentuh
serumpun semalu,
rumpunya kecil,
tapi bisa berduri.
Sekecil dirinya
daun-daun yang menguncup,
seperti mengalah,
mengalah
seperti lemah,selemah
dirinya.
Tapi mengapa,
mengapa harus bertanya,
sedangkan,
Tersedar si Alpa,
Longlai di tamannya.
Kan menguntum seroja
kelopaknya mekar,
Semerbak baunya,
Mewangidan menyegarkan
Seluas taman hatinya.
Kini,
terungkailah sudah
sebuah fikrah,
sebuah kehidupan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment